A Day With You
Cast:
-
Lee DongHae as DongHae
-
Choi Jong Ri as you
Author
POV
Lee DongHae namja tampan yang
bekerja menjadi guide di pulau Jeju ini memang ramah dan baik hati. Banyak
wisatawan yang puas akan hasil kerja DongHae, salah satunya adalah JongRi,
wisatawan dari Busan ini sangat menyukai DongHae. Menurutnya DongHae itu sangat
lucu dan ramah, seringkali ia meminta DongHae untuk menemaninya jalan-jalan.
Seperti hari ini.
“DongHae-ssi, saya
ingin pergi menuju pantai, tetapi saya tidak tahu kemana tempat yang dituju.”
Ujar JongRi dari sambungan telepon.
“baik JongRi-ssi,
saya akan menemani anda jalan-jalan hari ini kebetulan hari ini belum ada
wisatawan yang meminta saya menerangkan atau menemani mengelilingi pulau.”
Jawab DongHae semangat, lalu menutup telepon. Dikantornya ada teman-temannya
yang sedang mendengar percakapan mereka, teman-temannya seketika mengembangkan
senyuman.
“Aish, aku sangat iri
padamu, bisa berkenalan dengan yeoja cantik bernama JongRi itu.” Ujar DongJi,
salahsatu sahabatnya. “ya! Kau iri kenapa?” protes DongHae. “karena ketika
kalian bersama kalian terlihat serasi, dan kau tak pernah sesemangat ini jika
ada wisatawan yang ingin mengelilingi pulau Jeju ini.
*Flashback*
Disuatu pagi, DongHae sedang membersihkan
kantornya, tiba-tiba datang seorang yeoja cantik berumur 24tahun
menghampirinya.
“Hm.. permisi,
bukankah ini kantor guide?” tanya yeoja itu lembut. Entah ada apa tapi DongHae
merasakan sesuatu yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Untuk menenangkan
perasaan gugupnya ia berdehem.
“ekhm.. ya benar,
kebetulan saya pegawainya?” jawab DongHae sembari tersenyum lembut.
“ah, ne, JongRi
imnida. Bisakah kau menemaniku bekeliling Jeju?”
“dengan senang hati
nona, perkenalkan saya DongHae.” DongHae dengan senang hati memperkenalkan
diri. Mereka berjalan-jalan mengelilingi taman, DongHae terkadang bercanda
dengan JongRi dan mereka berkejar-kejaran seperti anak kecil. Tetapi mereka
berdu senang dan menikmatinya.
DongHae memberikan ice cream kepada
JongRi. Mereka kelelahan dan akhirnya mereka duduk di bangku taman sembari
bercerita. “bagaimana menurutmu pulau ini?” “sangat bagus dan sejuk. Hahhh
sudah lama aku tinggal di Indonesia sehingga tak tahu ada pulau yang mirip
dengan pulau di Indonesia, indah.” Jawab JongRi penuh arti. “ah, bagaimana jika
nanti kau meminta kemana saja aku temani?” DongHae menawarkan. “baiklah, aku
setuju.” Jawab JongRi lembut sembari mengumbarkan senyum simpul.
*Flashback End*
JongRi
POV
Hahhh, sudah dua hari ku tak bertemu
dengan DongHae oppa. Ya, sejak pertemuan minggu lalu kami semakin dekat, entah
mengapa aku berubah pikiran untuk pergi ke pantai. Aku menelponnya.
“yeoboseoyo,
DongHae-ssi, aku tak ingin pergi ke pantai sekarang, aku ingin berkemah di
kampung seongeup. Bisakah kau jelaskan kampung seongeup nanti?”
“baiklah JongRi-ssi,
saya akan menggati jadwalnya hari ini. Ne dengan senang hati saya akan
jelaskan. Ne annyeong.” Flip. Aku
menutup teleponnya. Dalam menelpon memang kami sepakat untuk berbicara formal,
tetapi tidak jika kita bertemu langsung.
Aku langsung bersiap-siap untuk
pergi, kubawa semua peralatan untuk menginap, dan akhirnya aku menunggunya
ditempat biasa kita bertemu. Ditaman dekat halte busway. Aku menunggu sekitar
10menit, lalu DongHae oppa datang. “kau sudah lama disini?” “ani, kajja!” kita
akhirnya berangkat untuk menuju seongsan. Dalam perjalanan sepertinya DongHae
oppa kelelahan, ia tak sadar tidur dibahuku. Aku menatapnya senang, saat
tertidur DongHae oppa terlihat polos dan cute, ia ingin berlama-lama seperti
ini, tetapi tak lama bus sudah sampai di seongsan.
“oppa, kita sudah
sampai, ireona~!” kataku membangunkannya. Dia terbangun, hahh, dia sangat cute.
“kita sudah sampai?
Woaahhh, kajja.” Jawabnya bersemangat. Dia sangat lucu. Kami langsung menuju
rumah yang disewakan. Hari sudah mulai gelap, kami pun berkemah disekitar api
unggun. Tak kusangka ia bawa gitar akustik.
DongHae
POV
Aku bersiap-siap dan membawa gitar
akustik kesayanganku. Dia terkejut dan mengatakan “kau akan bernyanyi oppa?”
“ne” jawabku senang. Aku pun memulai menyanyikan lagu ‘so i – super junior’So I pray for you, oh, so I So I promise you, oh, so I (Jadi aku doakan kamu (oh) jadi aku Jadi aku janjikan kamu (oh) jadi aku)
Yaksokhaeyo modeungeoshi Geudaerago mideulkkeyo (Geudaerago mideulkkeyo~)(Aku janjikan kamu segalanya.Aku akan percaya bahwa kamulah orangnya (akan percaya bahwa kamulah orangnya))
Will you come to me, Na jogeuman deo geudaepume Oh saranghaeyo geudae my love Na eonjekkajina, ireohke (Maukah kamu datang kepadakuAku ingin sedikit lebih dekat ke pelukanmuAku cinta padamu, cintakuAku akan selalu seperti ini)
Geudae bbunijyo dugeungeorineun mamdo Na ireohke so I love youSaranghandago neul gomapdago neomu~ (Kamu lah satu-satunya yang membuatku berdebar dan satu-satunya untukku Aku sangat mencintaimu seperti iniAku mencintaimu dan aku akan selalu berterima kasih)
So I pray for you, oh, so I So I promise you, oh, so I (Jadi aku doakan kamu (oh) jadi aku Jadi aku janjikan kamu (oh) jadi aku)
Yaksokhaeyo modeungeoshi Geudaerago mideulkkeyo (Geudaerago mideulkkeyo~)(Aku janjikan kamu segalanya.Aku akan percaya bahwa kamulah orangnya (akan percaya bahwa kamulah orangnya))
Will you come to me, Na jogeuman deo geudaepume Oh saranghaeyo geudae my love Na eonjekkajina, ireohke (Maukah kamu datang kepadakuAku ingin sedikit lebih dekat ke pelukanmuAku cinta padamu, cintakuAku akan selalu seperti ini)
Kami berdua menyanyikannya disekitar api unggun, ketika kau mendongakkan kepala banyak bintang yang bertebaran disana. “oppa, kau menyukainya?” tanyanya polos. “ne, nan neomu joha!” ucapku senang.
“JongRi-ya, johahaeyo, nan saranghae.” Ucapku langsung, kita memang sudah dekat, dan rasa sayang datang begitu saja.
“hm.. nado oppa, nan neomu saranghae, ya, walaupun kita baru berkenalan satu bulan lebih, tetapi aku merasa ada ikatan batin diantara kita.”
Dengan penuh kasih sayang kukecup keningnya, tanpa kusadari aku mohon do’a kepada tuhan untuk tak memisahkan kami, bintangpun jatuh, aku berharap itu pertanda dikabulkan.
Author POV
Setelah kejadian itu
mereka berdua resmi menjalankan hubungan pacaran, tetapi suatu malam, DongHae
mengalami masalah dalam pekerjaannya hingga ia mabuk, ia menelpon JongRi dengan
nada mengacau, JongRi yang khawatir langsung menuju kedai yang dimaksud
DongHae. Ketika didepan kedai tiba-tiba ia dicegat oleh lima orang preman. “ah,
yeppeoda~, kau ingin kemana gadis cantik?” JongRi ketakutan ia langsung
berteriak “Oppa! Tolong aku oppa! Oppa! Ophmmm..” mulut JongRi dikunci oleh
salahsatu preman yang bertubuh besar.
“ya!kau!” DongHae datang
dengan jalan sempoyongan. “aish, anak ini, cepat habisin dia.” Ujar ketua
preman itu. Mereka semua mengeroyok DongHae, JongRi yang tak tahan melihatnya
langsung memeluk DongHae yang sudah tak berdaya diatas tanah. Teman-teman
preman itu masih saja mengeroyok DongHae dan JongRi, sekuat tenaga ia
melindungi DongHae yang sudah babakbelur. Tapi, dengan regakan tiba-tiba
DongHae membalik tubuh JongRi, pada saat itu preman yang bertubuh besar membawa
kayu besar dan memukul kepala DongHae hingga tak sadarkan diri. Preman itu
kabur ketakutan karena warga segera datang. JongRi terusmenerus menangis saat
perjalanan menuju rumah sakit. Pada saat DongHae sudah masuk ruang UGD, JongRi
pingsan.
Keesokan harinya pagi-pagi
sekali JongRi sadar dan menengok keadaan DongHae. Ia membuka tirai rumah sakit
cahaya mentari pun langsung masuk. Tak lama DongHae tersadar dan melihat JongRi
yang tersenyum padanya. “siapa kau?” tanya DongHae bingung. “kau tak mengenalku
oppa?” tanya JongRi tak percaya. Tak lama DongJi datang, DongHae langsung
menyambutnya senang, “DongJi-ya, dia siapa?” tanya DongHae sembari menunjuk
kearah JongRi. “ya, dia yeojachingumu, kau tak mengingatnya?” “aniyo, aku tak
kenal dia.” Tanpa JongRi sadari airmatanya mengalir. Ia tak percaya.
Sudah dua bulan berlalu
sejak kejadian di rumah sakit, DongHae tetap tak mengingat JongRi, ini membuat
JongRi putus asa. Karena liburannya sudah selesai ia akan kembali ke busan,
sebelumnya ia menitipkan sebuah flashdisk pada DongJi. DongHae melihatnya, disana
ada JongRi yang sedang menyanyikan lagu ‘So I –Super Junior’ DongHaepun ingat
kejadian hari itu bersama JongRi. Dengan tergesa-gesa ia berlari ke pelabuhan. Ia mencari sosok JongRi,
akhirnya ia menemukannya.
“JongRi!” panggil DongHae
yang membuat JongRi menoleh, DongHae mendekatinya dan berkata “Kajjima, jebal.”
Katanya memohon. “oppa, apa kau sudah ingat?” “ya, aku ingat semuanya. Tolong
teruslah bersamaku.” Kata DongHae “mari kita ke rumah Orangtuamu dan melamarmu.
JongRi mengangguk. Beberapa bulan kemudian mereka melaksanakan pernikahan,
akhirnya mereka melabuhkan cinta mereka.



Komentar
Posting Komentar